Time
about

    Name: sudut_gelap
    From: Jawa Barat
    About me: Manusia yang menyukai kegelapan dan hembusan angin
    More..
Hate and love
  • Hate : Sadness,teardrops
  • Love : Wind,Smile
Miauw...!
Name :
Web URL :
Message :
:) :( :D :p :(( :)) :x
AAA
Credits
Layout design by: Pannasmontata
Sunday, June 17, 2007,7:21 AM
Rembulan Itu Berpendar Di Mataku

Hari itu matahari kian redum di balik tirai jendela kamarku. Angin berhembus membawa cerita sedih dan nyanyian kepedihan. Pilu rasanya hatiku. Melatiku yang tadi pagi berbunga sepuluh, kini tertunduk layu. Mungkin mereka pun merasakan sedihnya hatiku. Mereka tertunduk layu.

Usiaku kini 24 tahun. Jika dihitung dengan jari masih kurang enam untuk sampai di 30. Tapi apakah aku akan sampai di usia 30? Aku bahkan tak tahu apakah esok mata ini masih bisa terbuka, merasakan hembusan angin pagi yang slalu menyapaku setiap hari, alam yang menyambutku dengan ucapan "selamat datang kembali....". Telah berkali-kali aku mati dan terbangun lagi, tapi tak pernah sesedih ini.

Kini matahari benar-benar telah lenyap. Pintu kamarku yang sempit dan serba putih dan steril ini diketuk dan terbuka. O..Ternyata saudara-saudaraku yang datang. Bukannya aku tak suka mereka datang, tapi enggan rasanya melihat raut muka mereka. Wajah mereka dipenuhi rasa kasihan dan duka. Kenapa? Apa menurut kalian aku akan mati malam ini? Tubuhku memang tak dapat lagi bergerak bebas seperti dulu, tapi aku masih manusia yang hidup!Yaah..tentu saja dengan bantuan beberapa selang ini. Tapi aku hidup kok...

"Mbak..gordennya ditutup ya..."

Jangan..!! Kumohon jangan... Saat ini hanya mereka yang diluar itu yang masih membuatku hidup!! Susah payah kugelengkan kepalaku...Hhh...Susah sekali rasanya, hanya begitu saja seperti habis mengangkat beban berat.

Hmm...Beginilah aku yang sekarang. Masa mudaku direnggut begitu saja oleh segala macam yang berbau rumah sakit dan terapi. Katanya untuk membantuku hidup beberapa saat lebih lama. Pada akhirnya aku hanya bisa berharap kematianku tak terlampau tragis. Aku tak mau mati sebelum Dia menghendaki. Mereka bilang ada sesuatu yang tumbuh di kepalaku. Berbelit-belit mereka memperhalus kata agar aku tidak sampai kaget dan masuk pada fase gangguan jiwa. Cukup fisik saja yang rusak. Padahal tanpa mereka bilang pun aku sudah tahu bahwa dalam tubuh ini ada kanker yang sedang berkembang pesat dan tak mungkin lagi diusir.... Ini tubuhku, titipan yang dipercayakan padaku sejak aku lahir...Aku tahu yang terjadi padanya..

Malam ini ternyata lebih indah dari malam-malam kemarin. Ada suara-suara nyanyian binatang di luar sana. Ada suara kucing, jangkrik, burung hantu, dan suara angin yang seakan-akan menarik jiwaku terbang keluar menikmati pemandangan yang lembut, luas, lapang, dan berkabut. Saat aku mencoba menoleh untuk pertama kalinya dalam hidupku...disana..di antara luasnya cakrawala..aku melihatnya..Rembulan itu berpendar di mataku....

Cahayanya lembut menerpa wajahku. Cukup lama aku tertegun hingga akhirnya aku sadar aku terbang terlalu tinggi. Di kejauhan kudengat isak tangis ibuku dan keluargaku. Ternyata ini saatnya aku pergi..

Terima kasih semuanya..Aku tak ingin menyusahkan kalian terlalu lama. Cukup sampai disini saja. Jangan menangis lagi...Aku tak suka air mata. Aku menyayangi kalian semua....
posted by sudut_gelap
Permalink |